Kelompok : 2
Nama Kelompok:
- Bayu Arya Pratama ( 1111386 )
- Claudia Febrina (11112639)
- Irena Armalia Gicta ( 13112778 )
- Nurulita Dewi Hardiyanti ( 15112556 )
- Roy Yohanes Lumban Gaol ( 16112708 )
- Siti Karina Rachmawaty ( 17112059 )
Pengertian dan Karakteristik
Kelompok
Ada beberapa definisi
dalam kelompok, antara lain :
“ sekumpulan orang yang merasa terikat
bersama dalam unit koheren pada beberapa tingkatan ”
“ dua atau lebih orang yang berbagai definisi
dan evaluasi yang serupa tentang diri mereka dan bersikap berdasarkan definisi”
“ dua atau lebih individu berinteraksi secara
langsung, masing – masing peduli dengan hubungannya dalam sebuah grup, masing –
masing peduli dengan orang lainyang menjadi anggota grup, dan masing – masing
peduli dengan ketergantunganpositif mereka sehingga mereka dapat berusaha
mencari tujuan bersama ”
“
dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling bergantung untuk mencapai
tujuan – tujuan tertentu ”
Karakteristik Kelompok
Sebuah kelompok (group) didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang
berinteraksi dan saling bergantung, bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu. Kelompok formal, (formal group) adalah kelompok-kelompok
yang didefinisikan oleh struktur organisasi, dengan penentuan tugas berdasarkan
penunjukkan penugasan kerja. Sebaliknya, kelompok
informal (informal group) adalah
perhimpunan yang tidak terstruktur secara formal maupun secara organisasional.
Kelompok-kelompok
komando dan tugas ditentukan oleh organisai formal, sementara kelompok-kelompok
kepentingan dan persahabatn merupakan perhimpunan informal.
Kelompok komando (command group) ditentukan oleh grafik organisasi. Kelompok terdiri
atas indivindu-indivindu yang melapor secara langsung kepada seorang manajer.
Kelompok tugas (task group), juga ditentukan secara organisasional., mewakili mereka
yang bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Tetapi,
batasan-batasan sebuah kelompok tugas tidak terbatas secara hierarkis pada
atasan langsungnya. Kelompok tersebut dapat memotong hubungan-hubungan komando.
Orang
yang mungkin tergabung dalam kelompok komando atau kelompok tugas yang sama
ataupun yang tidak, dapat bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan yang
menjadi kepentingan masing-masing orang. Hal ini disebut sebagai kelompok kepentingan (interest group).
Tahap - Tahap Pembentukan Kelompok
Kelompok biasanya berkembang melalui
sebuah urutan terstandar dalam evolusi mereka. Kita menyebut urutan ini model 5
tahap perkembangan kelompok. Meskipun riset mengindikasikan bahwa tidak semua
kelompok mengikuti pola ini, model tersebut adalah sebuah kerangka kerja yang
berguna untuk memahami perkembangan kelompok. Dalam bagian ini, kita
mendeskripsikan model umum yang terdiri atas 5 tahap tersebut dan sebuah model
alternatif untuk kelompok – kelompok sementara dengan tenggang waktu.
-
Model Lima TahapODEL
Model lima tahap perkembangan kelompok
( five – stage group – development model ) menyebutkan karakteristik
perkembangan kelompok dalam 5 tahap yang berbeda : pembentukan, timbulnya
konflik, normalisasi, hasil berupa kinerja, dan pembubaran.
·
Tahap pertama, pembentukan ( forming ) ,
memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan
kepemimpinan kelompok tersebut. Para anggotanya ‘menguji kedalaman air’ untuk
menentukan jenis-jenis perilaku yang dapat diterima. Tahap ini selesai ketika
para anggotanya mulai menganggap diri mereka sebagai dari kelompok.
·
Tahap kedua , timbulnya konflik ( storming
stage ) adalah suatu daya konflik intra kelompok. Para anggotanya menerima
keberadaan kelompok tersebut, tetapi terdapat penolakan terhadap
batasan-batasan yang diterapkan kelompok tersebut terhadap setian indivindu.
·
Tahap ketiga adalah tahap dimana hubungan
yang dekat terbentuk dan kelompok tersebut menunjukkan kekohesifan. Dalam tahap
ini terdapat sebuah rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan.
Tahap normalisai (norming stage) ini selesai ketika struktur kelompok tersebut
menjadi solid dan kelompok telah mengasimilasi serangkaian ekspetasi umum
definisi yang benar atas perilaku anggota.
·
Tahap keempat adalah berkinerja ( performing
). Pada titik ini struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima. Energi
kelompok telah berpindah dari saling mengenal dan memahami menjadi mengerjakan
tugas yang ada.
·
Tahap kelima adalah pembubaran ( adjourning
stage ) . dalam tahap ini, kelompok tersebut mempersiapkan diri untuk
pembubarannya. Kinerja tugas yang tinggi tidak lagi menjadi prioritas tertinggi
kelompok. Sebagai gantinya, perhatian diarahkan untuk menyelesaikan aktifitas –
aktifitas. Kebanyakan orang yang menginterpretasikan model lima tahap tersebut
berasumsi bahwa sebuah kelompok semakin efektif seiring kelompok tersebut
bergerak melalui empat tahap pertama.
Meskipun asumsi ini mungkin secara
umum besar, apa yang membuat sebuah kelompok efektif adalah lebih kompleks dari
yang dikenali oleh model ini. Dibawah kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi
mungkin baik untuk kinerja kelompok yang tinggi. Jadi kita dapat berharap untuk
menemukan situasi dimana kelompok – kelompok dalam tahap dua berpenampilan
lebih baik dibandingkan mereka yang berada dalam tahap tiga dan empat.
Kadang kadang pada kenyataannya,
beberapa tahapan berjalan pada waktu yang bersamaan, seperti ketika kelompok
mengalami konflik dan tampil pada waktu yang sama. Bahkan suatu kelompok
terkadang mundur ke tahap sebelumnya. Jadi pendukung yang paling kuat dari
model ini sekalipun tidak mengasumsikan bahwa semua kelompok mengikuti proses
lima tahap secara tepat atau bahwa tahap empat selalu yang paling diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar