B. Penduduk,
Masyarakat dan Kebudayaan
PENDAHULUAN
Penduduk masyarakat dan kebudayaan
adalah konsep – konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan.
Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis
yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Masyarakat adalah suatu
kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu. Kebudayaan
merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat.
PENDUDUK
dan PERMASALAHANNYA
Orang pertama yang mengemukakan teori
mengenai penduduk ialah “ Thomas Robert
Malthus “. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa
bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak
dapat ditahan.
DINAMIKA
PENDUDUK
Dinamika penduduk menunjukan adanya
faktor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya
pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir,
mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Pertambahan penduduk dapat
dihitung dengan cara: pertambahan
penduduk= ( lahir – mati ) + ( datang – pergi ).
Unsur penentu dalam pertambahan
penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas. Fertilitas adalah tingkat
pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk
dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu
penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran kasar yang disebut Crude Birth
Rate ( CBR ). Age Specifica Fertility Rare ( ASFR ) adalah diperhitungkan dari
jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif dalam satu tahun.
Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Pn =
( 1 + r )n x P0
Keterangan:
Pn
= jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu.
r = jumlah pertumbuhan penduduk dalam prosen.
n = jumlah dari tahun yang akan diketahui.
P0
= jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar.
KOMPOSISI
PENDUDUK
Dengam mengetahui komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin dibuat piramida penduduk, yaitu grafik susunan
penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu. Berdasarkan
komposisinya piramida penduduk dibedakan atas:
1.
Penduduk
muda, yaitu penduduk dalam pertumbuhan.
2.
Pepiramida
stasioner, dimana keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia
seimbang.
3.
Piramida
penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam
kemunduran.
PERKEMBANGAN
dan PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian kebudayaan banyak sekali
dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari
karya, rasa dan cipta masyarakat.
Dari
pengertian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosia,l yang digunakan untuk
menginterprestasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi
segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia. Para ahli
mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur
yaitu:
1.
Unsur
religi.
2.
Sistem
kemasyarakatan.
3.
Sistem
peralatan.
4.
Sistem
mata pencarian hidup.
5.
Sistem
bahasa.
6.
Sistem
pengetahuan.
7.
Seni.
Kebudayaan
paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain:
1.
Wujud
sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya.
2.
Kebudayaan
sebagai suatu kompleks aktivasi kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Kebudayaan
sebagai benda hasil karya manusia.
KEBUDAYAAN
HINDU, BUDHA dan ISLAM
Kebudayaan
Hindu dan Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu
masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa.
Kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau jawa tumbuh dan
berkembang berdampingan secara damai, baik penganut hinduisme maupun budhisme
melahirkan karya – karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur,
seni pahat, seni ukir maupun seni sastra.
KEBUDAYAAN
ISLAM
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama
Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka – pemuka Islam yang
disebut wali sanga. Agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh
sebelum abad ke-15 suatu bukti bahwa abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Agama Islam berkembang pesat di
Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian besar penduduk
Indonesia.
KEBUDAYAAN
BARAT
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna
terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah
kebudayaan barat. Tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dalam
kurun waktu itu juga, di kota – kota pusat pemerintahan terutama di Jawa,
Sumatra Utara dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama
terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua adalah
kaum pegawai. Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk
juga kedalam kebudayaan Indonesia ialah agama katolik dan agama kristen
protestan.
KEBUDAYAAN
dan KEPRIBADIAN
Opini umum menyatakan bahwa kebudayaan
suatu bangsa adalah cermin kepribadian bangsa yang bersangkutan. Sifat – sifat
kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu
kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat.
PRANATA
SOSIAL dan INSTITUSIONALISASI
Untuk menjaga agar hubungan antar anggta
masyarakat daat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat
dibedakan adanya: cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”, tata
kelakuan “mores”, dan adat istiadat “costom”. Folkways diartikan sebagai
perbuatan yang berulang – ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang
berdasarkan pemikiran dan mendasarkan pada kebiasaan atau tradisi.
Institusionalisasi yaitu suatu
proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian
dari salah satu lembaga kemasyarakatan. Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga
sosial kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu:
1.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan.
2.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup.
3.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia.
4.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.
5.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan
rekreasi.
6.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau
alam gaib.
7.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok
atau bernegara.
8.
Pranata
yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar