KUMPULAN TUGAS

Jumat, 05 Oktober 2012

Tugas Ilmu Sosial Dasar# Bagian B

B. Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
PENDAHULUAN
            Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep – konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan. Penduduk, dalam pengertian luas diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang berkembang biak dalam suatu daerah tertentu. Masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu. Kebudayaan merupakan hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
PENDUDUK dan PERMASALAHANNYA
            Orang pertama yang mengemukakan teori mengenai penduduk ialah “ Thomas Robert Malthus “. Malthus mengemukakan adanya dua persoalan pokok, yaitu bahwa bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia dan nafsu manusia tidak dapat ditahan.
DINAMIKA PENDUDUK
            Dinamika penduduk menunjukan adanya faktor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Pertambahan penduduk dapat dihitung dengan cara: pertambahan penduduk= ( lahir – mati ) + ( datang – pergi ).
            Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas. Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran kasar yang disebut Crude Birth Rate ( CBR ). Age Specifica Fertility Rare ( ASFR ) adalah diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif dalam satu tahun. Untuk memproyeksikan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Pn = ( 1 + r )n x P0
Keterangan:
Pn = jumlah penduduk yang dicari pada tahun tertentu.
r   = jumlah pertumbuhan penduduk dalam prosen.
n  = jumlah dari tahun yang akan diketahui.
P0 = jumlah penduduk yang diketahui apa tahun dasar.
KOMPOSISI PENDUDUK
            Dengam mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dibuat piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu. Berdasarkan komposisinya piramida penduduk dibedakan atas:
1.      Penduduk muda, yaitu penduduk dalam pertumbuhan.
2.      Pepiramida stasioner, dimana keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang.
3.      Piramida penduduk tua, yaitu piramida penduduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran.
PERKEMBANGAN dan PERUBAHAN KEBUDAYAAN
            Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
Dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai makhluk sosia,l yang digunakan untuk menginterprestasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia. Para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu:
1.      Unsur religi.
2.      Sistem kemasyarakatan.
3.      Sistem peralatan.
4.      Sistem mata pencarian hidup.
5.      Sistem bahasa.
6.      Sistem pengetahuan.
7.      Seni.
Kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain:
1.      Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya.
2.      Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivasi kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia.
KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA dan ISLAM
Kebudayaan Hindu dan Budha
            Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa.  Kedua agama itu di Indonesia, khususnya di pulau jawa tumbuh dan berkembang berdampingan secara damai, baik penganut hinduisme maupun budhisme melahirkan karya – karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra.
KEBUDAYAAN ISLAM
            Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia oleh para pemuka – pemuka Islam yang disebut wali sanga. Agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke-15 suatu bukti bahwa abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian besar penduduk Indonesia.
KEBUDAYAAN BARAT
            Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan barat. Tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. Dalam kurun waktu itu juga, di kota – kota pusat pemerintahan terutama di Jawa, Sumatra Utara dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama terdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua adalah kaum pegawai. Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia ialah agama katolik dan agama kristen protestan.
KEBUDAYAAN dan KEPRIBADIAN
            Opini umum menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin kepribadian bangsa yang bersangkutan. Sifat – sifat kepribadian yang berakar dari adat istiadat dan ajaran agama pada suatu kelompok masyarakat dapat dikukuhkan sebagai hukum adat.
PRANATA SOSIAL dan INSTITUSIONALISASI
             Untuk menjaga agar hubungan antar anggta masyarakat daat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka didalam masyarakat dibedakan adanya: cara atau “usage” kelaziman (kebiasaan) atau “folkways”, tata kelakuan “mores”, dan adat istiadat “costom”. Folkways diartikan sebagai perbuatan yang berulang – ulang dalam bentuk yang sama, yang diikutinya kurang berdasarkan pemikiran dan mendasarkan pada kebiasaan atau tradisi.
            Institusionalisasi yaitu suatu proses yang dilewati oleh norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan. Dr. Koentjaraningrat membagi lembaga sosial kemasyarakatan menjadi 8 macam yaitu:
1.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan.
2.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup.
3.      Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia.
4.      Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.
5.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah, menyatakan rasa keindahan dan rekreasi.
6.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib.
7.      Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara.
8.      Pranata yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmaniah manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar