KUMPULAN TUGAS

Selasa, 30 April 2013

Tugas Ilmu Budaya Dasar ke 2 ( contoh kasus dan kesimpulan)


CONTOH STUDI KASUS MANUSIA DAN KEADILAN

Kasus Nenek Pencuri Singkong
Di dalam sebuah laman blogspot yang diterbitkan 6 Februari 2012 baru-baru ini, dimuat sebuah berita yang menurut pemiliknya merupakan kisah nyata. Judulnya adalah ‘Hakim Hebat’. Kenapa disebut hebat? Karena hakim itu mampu bertindak bijaksana saat seorang nenek mencuri singkong. Berikut adalah kisah lengkapnya.
Kasus terjadi tahun 2011 lalu di kabupaten Prabumulih, Lampung. Di ruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yang dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar. Namun, manajer tempat dia mencuri tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.
Hakim Marzuki menghela nafas, dia memutuskan di luar tuntutan jaksa PU. “Maafkan saya,” katanya sambil memandang nenek itu. “Saya tak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi Anda harus dihukum. Saya mendenda Anda 1 juta rupiah dan jika Anda tidak mampu bayar maka Anda harus masuk penjara 2.5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU.”
Nenek itu tertunduk lesu. Hatinya remuk redam sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil uang 1 juta dan memasukkannya ke topi toganya serta berkata kepada hadirin. “Saya atas nama pengadilan, juga menjatuhkan denda kepada tiap orang yang hadir di ruang sidang ini sebesar Rp 50 ribu, sebab menetap di kota ini, namun membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya. Saudara Panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa.”
Sampai palu diketuk dan hakim Marzuki meninggalkan ruang sidang, nenek itupun pergi dengan mengantongi uang Rp 3.5 juta, termasuk uang Rp 50 ribu yang dibayarkan oleh manajer tersebut yang tersipu malu karena menuntutnya. Sungguh sayang kisahnya luput dari pers.
Meski seandainya ini bukan kisah nyata dan hanya sebagai ilustrasi saja, ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari hal ini. Di Indonesia, kasus serupa pun banyak terjadi. Kasus pencurian sandal di masjid, kasus nenek yang mencuri piring, kasus lainnya yang mungkin kita tidak tahu. Berikan perhatian dan bantuan kepada sekeliling kita dan jadilah berkat kemanapun kita melangkah

KESIMPULAN 
Dari studi kasus yang saya baca di atas menurut pendapat saya bahwa untuk mendapatkan keadilan itu tidak mudah di lakukan karena dalam keadilan harus mempunyai sikap kejujuran yang di tanamkan dalam hati. Kasus nenek pencuri singkong tersebut yang di laporkan oleh manager tempat nenek itu mencuri, ia mencuri singkong tersebut karena hidupnya miskin, anak lelakinya sakit dan cucunya lapar. Ia  di denda Rp 1 juta rupiah jika tidak bias membayar maka akan di penjara 2,5 tahun, sungguh ironis atas nasib nenek pencuri singkong tersebut. Dimana rasa keadilan ini? Sungguh terlalu, seorang korupsi saja tidak sampai seperti itu malah mereka bisa membayar hakim agar putusannya lebih ringan sedangkan seorang nenek saja yang hidup miskin buat menghidupkan cucu dan anak – anaknya saja harus seperti itu. Keadilan sekarang telah banyak melakukan kecurangan di setiap masalah yang terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar